Senin, 15 Juli 2013

Sebuah Cerita Untuk Sahabat


Gado-gado mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan kota Jakarta, aku senang tinggal di kota ini. Kota yang penuh dinamika kehidupan, mungkin di sini kamu bisa menemukan kesenangan dan kesedihan dalam waktu bersamaan, perjumpaan yang tidak terduga dengan seseorang yang mungkin saja mempengaruhi perjalanan hidupmu, kota yang menuntutmu untuk berlari tanpa henti dan juga menuntutmu untuk bersabar menikmati kecemasanmu. Yin dan Yang kalau kata orang China, di Jakarta kita selalu bisa menikmati itu semua secara bersamaan. Tidak percaya? Hmmm, mungkin kamu bisa membaca ceritaku ini, sebuah cerita untuk sahabat-sahabat terbaikku :)

Semua orang pasti setuju kalau perjumpaan kita dengan seseorang bisa menuntun kita ke sebuah lorong perjalanan yang tidak pernah kita duga sebelumnya kan? Begitu pula halnya dengan diriku, sebuah pertemuan dengan seseorang yang tidak begitu aku kenal, membawaku ke perjalanan ini, sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan, dan tak akan kusesali :). Sebuah pertemuan dengan seorang teman, sebut saya putri, seorang teman yang ingin membantu mengatasi kebuntuanku kala itu. Mengenalnya membuatku mengenal sudut Jakarta yang lain, memberiku petunjuk bahwa kesedihan itu hanya sebuah kesedihan jikalau tidak bisa melihat bahwa dibalik kesedihan itu ada kesenangan yang harus kamu miliki.

Ya benar kesenangan, karena ternyata dengan bersedih kamu akan bisa melatih rasa simpati dan empati mu, dan benar itu yang aku rasakan. Dia bercerita tentang kegiatan yang dilakukannya, dengan penuh semangat, ahh, iri sekali aku dengannya, hebat sekali dia, banyak sekali kegiatannya, membandingkan diriku yang hanya sibuk bekerja dan tidak memiliki aktivitas lain, sungguh bukan hal yang menyenangkan untukku. Sebuah foto di social media, menuntunku dengan pertemuan lainnya, sebuah ajakan makan siang, membuatku memberanikan diri untuk mengikuti sebuah kegiatan sosial yang dilakukannya. Dan ya, kesenangan itu pun datang di saat yang tepat, kegiatan yang kuikuti kala itu, membuatku tersenyum sepanjang hari, tertawa dan bercanda dengan lepas sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang tidak terukur dengan materi. Dan partisipasi ku hari itu, menuntunku ke jalan panjang berikutnya, sebuah perjalanan yang menyenangkan bersama sahabat-sahabat terbaikku untuk terus mencari kesenangan-kesenangan itu :).

Pertemuanku dengan putri, berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, menyenangkan berbicara tentang banyak hal dengan dirinya. Dia pula, yang membangkitkan mimpi terpendamku untuk melanjutkan kuliah dan melakukan hal apa saja yang aku inginkan, dia yang mendorongku untuk terus berlari menggapai cita-citaku, menghalau ketakutanku, apakah aku bisa bekerja sambil kuliah, kecemasanku karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskanku bekerja dengan extra waktu. Dia meyakinkan aku, untuk menyelami ketakutanku, melawan ketakutan itu dengan terus maju terus berlari tanpa henti, hingga akhirnya ketakutan itu pun hanya sebuah ketakutan yang tidak ada artinya, karena kamu telah berhasil melaluinya.

Terus berlari untuk menggapai impianku pun berimbas kepada tingkat stress  dan kecemasan yang harus kuhadapi, disinipun aku harus belajar untuk menikmati stress ku, mengatur emosi, dan belajar untuk menerapkan manajemen waktu dengan baik dan benar. Dan seorang teman baru, yang kukenal dari sebuah kegiatanku pun mengajariku, untuk menikmati stress itu, menetapkan skala prioritas dari pekerjaan dan tugas-tugas yang menggunung. Dan satu istilah yang akan ku ingat selalu, yaitu STOP, Sit, Thinking, Observe and Planning, prinsip dasar untuk bertahan hidup katanya. Ahh, mungkin ada benarnya juga pernyataannya tersebut, dan terus terang ini merupakan mantra yang kugunakan ketika aku sedang berada di bawah tekanan, dengan kumpulan tanggung jawab yang harus kulakukan.

Aku tidak tahu, apakah hidupku akan semenarik ini apabila aku tinggal di luar kota Jakarta, memiliki teman dengan latar belakang yang berbeda, membawa keunikan tersendiri dalam perjalanan hidupku. Ahh,, Jakarta kamu memang bagaikan kerlap kerlip lampu kota, yang terus memancarkan warnanya. Warna-warni kehidupan yang selalu menarik orang-orang untuk terus berada di dalam pusaran kehidupan kota Jakarta :))


Jakarta, 18 April 2012

Hadining Kusumastuti


 When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a thousand reasons to smile. - Unknown.

4 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasihh,, masih belajar mnulis,, ko komennya pas ya, krn tulisan ini ada di buku kompilasi cerita pendek dgn judul Jakarta Banget terbitan Nulis Buku :)

      Hapus
    2. Terima kasihh,, masih belajar mnulis,, ko komennya pas ya, krn tulisan ini ada di buku kompilasi cerita pendek dgn judul Jakarta Banget terbitan Nulis Buku :)

      Hapus
    3. Tulisannya udah bagus kok, aku punya tuh bukunya 'Jakarta Banget'..

      Hapus