Senin, 15 Juli 2013

Safari Ramadhan 2013_1st Destination: Masjid At-Tin, Taman Mini

Seperti yang saya ungkapkan pada blog saya sebelumnya, bahwa untuk Bulan Suci Ramadhan kali ini saya akan menjalaninya dengan sedikit berbeda, salah satunya adalah saya akan mengunjungi beberapa Masjid di Jakarta. Dan perjalanan tersebut dimulai pada hari itu Kamis, 12 Juli 2013, diawali dengan kunjungan ke Masjid At-Tin, ini merupakan kali pertama saya Salat Tarawih di Masjid At-Tin, meskipun bukan pertama kalinya saya mengunjungi Masjid tersebut :) iyaa,, dulu saya sempat mengunjungi Masjid tersebut untuk keperluan bikin buku angkatan SMA saya sihh hihihi..


Ok, kenapa saya mengunjungi Masjid At-Tin dalam kunjungan pertama saya? Sederhana aja sih, karena letaknya yang dekat dengan rumah :p Hmmm,, baiklah saya akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai Masjid ini dengan bantuan Mr. Google. Masjid yang diresmikan pada tahun 1999 ini didirikan oleh Yayasan Ibu Tien Soeharto, berdasarkan informasi dari Wikipedia, asal-usul nama At-Tin diambil dari salah satu surat dalam Al-Quran. Menurut sang Arsitek Ir Achmad Noe’man yang juga arsitek Masjid Salman ITB, Masjid At-Tin ini merepresentasikan rasa syukur terhadap Allah SWT. Kubah Masjid terdiri dari tiga kubah yang merepresentasikan perjalanan hidup umat manusia yang terbagi menjadi tiga alam, yaitu alam rahim, alam dunia dan alam akhirat,,

Saya tiba di Masjid At-Tin pukul 17.00, sengaja datang dari awal karena ingin tadarusan sambil menunggu saat berbuka puasa di masjid tersebut, sekalian ingin mengetahui suasana berbuka puasa di masjid tersebut :p Yumi yang awalnya ingin ikut urun datang, jadi saya single fighter deh dalam tujuan pertama ini x)) Tepat ketika saya memasuki bangunan Masjid ini hujan turun deras sekali. Namun, hujan yang mengguyur hari tersebut, tidak mengurangi niat dari para jemaah untuk mengikuti Salat Tarawih, lumayan ada sekitar 10 shaf di jemaah wanita, kalau yang pria waa ndak tau sayaa.. :)

Begitu memasuki Masjid saya pun menitipkan sepatu saya ditempat penitipan sepatu, berdekatan dengan tempat wudhu wanita, tempat wudhunya besar dilengkapi dengan toilet (bersih koo dan ga bau pesing x))) Kemudian sayapun melangkah kelantai dua, ketika memasuki aula tersebut rasanyaa menyenangkannn dan menenangkann,, syahdu, terlihat beberapa orang yang sedang tadarusan tidak saling terganggu karena jarak antar mereka yang cukup jauh,, Entah kenapa ketika mengunjungi suatu Masjid, karpet Masjid selalu menjadi perhatian saya hahaha iyaa masalah karpet ini penting bangett,, dan saya punya benchmark karpet Masjid yang paling okee,, yaitu karpet Masjid Al-Azhar Kebayoran :D Jadi mau ga mau otomatis saya membandingkan karpet Masjid At-Tin dengan karpet di Masjid Al-Azhar Kebayoran donggg,, dann jeng-jenggg karpet Masjid Al-Azhar Kebayoran masih unggul dibandingkan dengan karpet di Masjid At-Tin ;p

Hingga akhirnya Adzan Magrib berkumandang, saya pun berbuka dengan bekal yang saya bawa,, selesai berbuka saya pun Salat Magrib, kemudian saya herann,, kenapa orang disekeliling saya mendadak hilang dari pandangan mata?? Dann saya pun berpikir, “males banget kalau untuk berbuka aja harus keluar Masjid, mana hujan pula”, sambil memandang perbekalan yang lengkap yaitu jeruk nipis hangat, teh panas manis, gorengan dan cheetos :p Dalam hati saya bergumam,, hahaha amanlahh sampai selesai Salat Tarawih yang katanya yumi disini 23 rakaat, kemudian saya melanjutkan tadarusan sambil menunggu saat Isya dan Tarawih.

Sekitar pukul 7 malam, jemaah yang sebelumnya menghilang mulai kembali bermunculan, dan beberapa diantaranya ada yang membawa paket HokBen *glekk,, dan kembali saya membatin, huaaa kok bisa mereka delivery HokBen yaa @_@ , hingga kemudian kumandang adzan yang memberitahukan saatnya Salat Isya berkumandang, dan kamipun Salat Isya berjamaah, diantara jeda antara Salat Isya dengan Salat Tarawih ada laporan dari Sekretariat Masjid At-Tin yang menerangkan perolahan infaq yang diterima hari sebelumnya, informasi kursus singkat membaca Al Quran, dan pemberitahuan bahwa setiap harinya disediakan Takjil dan Iftar di lantai dasar. Hmmm,, dan seketika terlintas dipikiran saya “apakah ibu-ibu yang membawa Hokben tersebut merupakan Iftar yang disediakan oleh pengurus Masjid??” hahaha mo ibadah saja tetap urusan makanan ga mau kalah x)) Karena Salat Tarawih disitu adalah 23 rakaat, maka setelah rakaat ke 8 ada break yang diisi dengan kultum, nah bagi jemaah yang hanya ingin menunaikan Salat Tarawih 11 rakaat maka mereka akan mundur kebelakang, untuk lanjut dengan Salat Witir.


Dan Salat Tarawih pun selesai, saya pun pulang sambil menelusuri selasar Masjid,, kemudian teringat ketika dulu saya dan teman-teman SMA foto-foto di masjid ini untuk buku tahunan :p dan menyadari ternyata peristiwa itu sudah berlalu 10 tahun yang laluuuu!!! Akkkkhhhhh tidakkkkkk,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar