Seperti yang
saya ungkapkan pada blog saya sebelumnya, bahwa untuk Bulan Suci Ramadhan kali
ini saya akan menjalaninya dengan sedikit berbeda, salah satunya adalah saya
akan mengunjungi beberapa Masjid di Jakarta. Dan perjalanan tersebut dimulai
pada hari itu Kamis, 12 Juli 2013, diawali dengan kunjungan ke Masjid At-Tin,
ini merupakan kali pertama saya Salat Tarawih di Masjid At-Tin, meskipun bukan
pertama kalinya saya mengunjungi Masjid tersebut :) iyaa,, dulu saya sempat mengunjungi Masjid tersebut
untuk keperluan bikin buku angkatan SMA saya sihh hihihi..
Ok, kenapa saya
mengunjungi Masjid At-Tin dalam kunjungan pertama saya? Sederhana aja sih,
karena letaknya yang dekat dengan rumah :p Hmmm,, baiklah saya akan mencari
tahu terlebih dahulu mengenai Masjid ini dengan bantuan Mr. Google. Masjid yang
diresmikan pada tahun 1999 ini didirikan oleh Yayasan Ibu Tien Soeharto, berdasarkan
informasi dari Wikipedia, asal-usul nama At-Tin diambil dari salah satu surat
dalam Al-Quran. Menurut sang Arsitek Ir Achmad Noe’man yang juga arsitek Masjid
Salman ITB, Masjid At-Tin ini merepresentasikan rasa syukur terhadap Allah SWT.
Kubah Masjid terdiri dari tiga kubah yang merepresentasikan perjalanan hidup
umat manusia yang terbagi menjadi tiga alam, yaitu alam rahim, alam dunia dan
alam akhirat,,
Saya tiba di
Masjid At-Tin pukul 17.00, sengaja datang dari awal karena ingin tadarusan
sambil menunggu saat berbuka puasa di masjid tersebut, sekalian ingin
mengetahui suasana berbuka puasa di masjid tersebut :p Yumi yang awalnya ingin
ikut urun datang, jadi saya single
fighter deh dalam tujuan pertama ini x)) Tepat ketika saya memasuki
bangunan Masjid ini hujan turun deras sekali. Namun, hujan yang mengguyur hari
tersebut, tidak mengurangi niat dari para jemaah untuk mengikuti Salat Tarawih,
lumayan ada sekitar 10 shaf di jemaah wanita, kalau yang pria waa ndak tau
sayaa.. :)
Begitu memasuki
Masjid saya pun menitipkan sepatu saya ditempat penitipan sepatu, berdekatan
dengan tempat wudhu wanita, tempat wudhunya besar dilengkapi dengan toilet
(bersih koo dan ga bau pesing x))) Kemudian sayapun melangkah kelantai dua,
ketika memasuki aula tersebut rasanyaa menyenangkannn dan menenangkann,,
syahdu, terlihat beberapa orang yang sedang tadarusan tidak saling terganggu
karena jarak antar mereka yang cukup jauh,, Entah kenapa ketika mengunjungi suatu
Masjid, karpet Masjid selalu menjadi perhatian saya hahaha iyaa masalah karpet
ini penting bangett,, dan saya punya benchmark
karpet Masjid yang paling okee,, yaitu karpet Masjid Al-Azhar Kebayoran :D Jadi
mau ga mau otomatis saya membandingkan karpet Masjid At-Tin dengan karpet di
Masjid Al-Azhar Kebayoran donggg,, dann jeng-jenggg karpet Masjid Al-Azhar
Kebayoran masih unggul dibandingkan dengan karpet di Masjid At-Tin ;p
Hingga akhirnya
Adzan Magrib berkumandang, saya pun berbuka dengan bekal yang saya bawa,, selesai
berbuka saya pun Salat Magrib, kemudian saya herann,, kenapa orang disekeliling
saya mendadak hilang dari pandangan mata?? Dann saya pun berpikir, “males
banget kalau untuk berbuka aja harus keluar Masjid, mana hujan pula”, sambil
memandang perbekalan yang lengkap yaitu jeruk nipis hangat, teh panas manis,
gorengan dan cheetos :p Dalam hati saya bergumam,, hahaha amanlahh sampai
selesai Salat Tarawih yang katanya yumi disini 23 rakaat, kemudian saya melanjutkan
tadarusan sambil menunggu saat Isya dan Tarawih.
Sekitar pukul 7
malam, jemaah yang sebelumnya menghilang mulai kembali bermunculan, dan
beberapa diantaranya ada yang membawa paket HokBen *glekk,, dan kembali saya
membatin, huaaa kok bisa mereka delivery HokBen yaa @_@ , hingga kemudian
kumandang adzan yang memberitahukan saatnya Salat Isya berkumandang, dan
kamipun Salat Isya berjamaah, diantara jeda antara Salat Isya dengan Salat Tarawih
ada laporan dari Sekretariat Masjid At-Tin yang menerangkan perolahan infaq
yang diterima hari sebelumnya, informasi kursus singkat membaca Al Quran, dan pemberitahuan
bahwa setiap harinya disediakan Takjil dan Iftar di lantai dasar. Hmmm,, dan
seketika terlintas dipikiran saya “apakah ibu-ibu yang membawa Hokben tersebut
merupakan Iftar yang disediakan oleh pengurus Masjid??” hahaha mo ibadah saja
tetap urusan makanan ga mau kalah x)) Karena Salat Tarawih disitu adalah 23
rakaat, maka setelah rakaat ke 8 ada break
yang diisi dengan kultum, nah bagi jemaah yang hanya ingin menunaikan Salat Tarawih
11 rakaat maka mereka akan mundur kebelakang, untuk lanjut dengan Salat Witir.
Dan Salat Tarawih
pun selesai, saya pun pulang sambil menelusuri selasar Masjid,, kemudian teringat
ketika dulu saya dan teman-teman SMA foto-foto di masjid ini untuk buku tahunan
:p dan menyadari ternyata peristiwa itu sudah berlalu 10 tahun yang laluuuu!!!
Akkkkhhhhh tidakkkkkk,,,